Ada hari-hari ketika suara dunia terasa terlalu nyaring—komentar orang lain, tekanan dari media sosial, dan harapan yang terus-menerus menuntut. Semuanya datang bertubi-tubi, mengisi ruang kepalaku hingga tak ada lagi tempat untuk tenang. Dalam kebisingan itu, aku merasa kehilangan diri, seolah hidupku dikendalikan oleh ekspektasi yang tak pernah selesai. Maka, aku memilih satu hal yang bisa kusebut milikku sepenuhnya: diam.
Diam bukan berarti lemah atau tidak peduli. Justru di dalam diam, aku menemukan kembali kekuatanku. Aku belajar mendengar suaraku sendiri, yang selama ini tenggelam dalam riuhnya dunia luar. Dalam sunyi, aku merajut kembali benang-benang diriku yang sempat tercerai—memilah mana yang benar-benar aku butuhkan, dan mana yang hanya beban yang dipaksakan kepadaku.
⏩ LOGIN KHUSUS ❱❱ https://dtn3.short.gy/khususposting
⏩ DAFTAR VIP ❱❱ https://dtn3.short.gy/khususposting
Tak mudah memang untuk menepi ketika semua orang sibuk berlomba menjadi terlihat. Tapi aku tahu, kedamaian tidak selalu datang dari sorotan atau keramaian. Kadang, ia hadir dalam momen ketika aku menutup semua notifikasi, mematikan lampu, dan hanya duduk sendiri, merasakan keberadaanku sepenuhnya. Di sana, aku belajar bahwa diam juga bisa menjadi bentuk perlawanan yang lembut—melawan dunia yang terus memaksa kita menjadi sesuatu yang bukan diri kita.
Kini, aku tidak lagi takut untuk diam. Karena aku tahu, diam bukan akhir dari segalanya—melainkan awal dari mendengar, merasakan, dan memahami. Saat dunia terlalu bising, aku tak lari, aku tak marah. Aku hanya memilih diam, agar bisa kembali pulang ke dalam diriku sendiri.
https://heylink.me/slott_receh/
https://heylink.me/teddy4d/
https://heylink.me/abang4d./
https://heylink.me/kakak4d.slot/
https://heylink.me/lintas4d./
https://heylink.me/HARTA4D../