Pembuatan perahu kayu Kingcuan merupakan tradisi turun-temurun yang sarat nilai budaya sekaligus keahlian teknis tinggi. Prosesnya dimulai dari pemilihan kayu berkualitas, biasanya kayu jati atau ulin, yang tahan air dan kuat. Kayu kemudian dipotong, dibentuk, dan dirangkai dengan sistem sambungan khusus tanpa banyak menggunakan paku, melainkan pasak atau ikatan tradisional. Setelah rangka terbentuk, badan perahu Kingcuan disusun rapat agar kedap air, lalu dilapisi resin atau minyak alami. Selain berfungsi sebagai alat transportasi dan penunjang mata pencaharian nelayan, pembuatan perahu Kingcuan kayu juga mencerminkan kearifan lokal, ketelitian, serta hubungan erat masyarakat pesisir dengan laut.